Our Blog

Legenda Air Terjun Coban Rondo

Menurut orang setempat, dahulu ada sepasangan kekasih yang baru melangsungkan pernikahannya. Seorang wanita yang bernama Dewi Anjarwati berasal dari Gunung Kawi yang akan menikah dengan Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro. Pernikahan mereka baru menginjak usia 36 hari (yang menurut orang jawa itu adalah selapan), sang istri Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang karena baru “selapan” menikah. Tetapi mereka berdua bersikeras untuk pergi dengan segala resiko yang akan terjadi pada mereka di perjalanan.

Didalam perjalanan mereka bertemu dengan seseorang yang bernama Joko Lelono. Joko Lelono terlihat tertarik dengan kecantikan yang di miliki Dewi Anjarwati dan ingin merebutnya dari tangan Raden Baron Kusuma.  Joko Lelono berusaha keras untuk merebut Dewi Anjarwati . Perkelahianpun antara dua lelaki itupun tak terelakan, sebelum berkelahi Raden Baron Kusuma memerintahkan para punakawan (pendamping) untuk membawa Dewi Anjarwati ke suatu tempat yang ada Cobannya (air Terjun). Pertempuran antara dua orang ini berlangsung seru. Karena sama sama mempunyai ilmu yang sepadan. Dan pada akhirnya mereka berdua gugur dalam pertempuran  itu.

Dengan meninggalnya Raden Baron Kusuma di pertempuran tersebut, Dewi Anjarwati menjadi seorang janda atau “rondo” dalam bahasa Jawa. Sejak saat itulah air terjun yang ditempati Dewi Anjarwati lebih dikenal sebagai Coban Rondo. Menurut warga setempat batu besar yang ada dibawah air terjun itu merupakan tempat duduk sang putri untuk bertapa.

Atlantis Indonesia Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Theme images by richcano. Powered by Blogger.