Sejarah Candi Borobudur - candi Borobudur terletak di Desa
Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan candi Budha
terbesar di indonsia dan candi terbesar kedua di dunia setelah Candi Ankor Wat
di Kamboja dan termasuk dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini.
Ada banyak versi tentang asal usul nama dari candi ini. Versi
pertama menerangkan bahwa nama Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
“bara” yang berarti kompleks candi atau biara, dan “beduhur” yang berarti tinggi
atau di atas.
Versi kedua menerangkan bahwa nama Sejarah Candi Borobudur kemungkinan
berasal dari kata sambharabudhara yang memiliki arti gunung yang lerengnya
berteras-teras.
Versi ketiga yang
diterangkan oleh Prof. Dr. Poerbotjoroko menunjukkan bahwa kata Borobudur
berasal dari kata “bhoro” yang berarti biara atau asrama dan “budur” yang
berarti tinggi atau di atas.
Pendapat yang di kemukakan oleh Poerbotjoroko ini dikuatkan oleh Prof. Dr. W.F. Stutterheim yang
berpendapat bahwa Bodorbudur berarti “biara di atas sebuah bukit”. Sedangkan,
versi lainnya lagi yang dikemukakan oleh Prof. J.G. de Casparis yang berdasarkan
prasati Karang Tengah, menerangkan bahwa Borobudur berasal dari kata
“bhumisambharabudhara” yang berarti tempat pemujaan bagi arwah nenek moyang.
Masih berdasarkan prasasti Karang Tengah dan ditambah lagi dengan
prasasti Kahuluan, J.G. de Casparis dalam disertasinya tahun 1950 mengatakan
bahwa Sejarah Candi Borobudur diperkirakan
didirikan oleh Raja Samaratungga dari wangsa Sayilendra sekitar tahun Sangkala
rasa sagara kstidhara, atau tahun Caka 746 (824 Masehi) dan baru dapat
diselesaikan oleh putrinya yang bernama Dyah Ayu Pramodhawardhani pada sekitar
tahun 847 Masehi. Pembangunan candi ini berdasarkan prasasti Klurak (784 M) dibantu
oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) yang bernama Kumaragacya dan juga seorang
pangeran dari Kashmir yang bernama Visvawarma.
No comments:
Post a Comment